Awal tahun 2024 ini, Desa Sendangsari menjadi salah satu desa pilihan yang ditempati oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purworejo, tepatnya kelompok 41. Kelompok 41 yang dikoordinatori oleh Ahmad Ainul Yaqin ini beranggotakan 9 mahasiswa. Seperti mahasiswa KKN pada umumnya, tim KKN kelompok 41 membawa program kerja yang nantinya akan didedikasikan untuk Desa Sendangsari. Terdapat 3 program kerja utama, di antaranya inovasi produk lokal, sosialisasi K3, dan peningkatan nilai jual pada masyarakat desa.
Program kerja yang pertama kali dilaksanakan adalah inovasi produk lokal. Sasaran pada program kerja kali ini adalah para pengrajin besek. Tim KKN mendatangkan narasumber yang ahli di bidang kerajinan bambu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan nilai jual produk lokal terutama pada kerajinan bambu serta untuk mengembangkan produk lokal dengan melakukan inovasi pada kerajinan bambu. Kegiatan ini juga mempunyai beberapa manfaat, di antaranya adalah mengembangkan produk kerajinan bambu dan meningkatkan kreativitas masyarakat. Masyarakat desa dibekali cara menginovasi kerajinan anyaman bambu menjadi beberapa produk yang tentunya dapat meningkatkan nilai jual di pasaran.
Setelah melaksanakan program kerja yang pertama, tim KKN melanjutkan program kerja yang ke-2 yaitu sosialisasi dan pelatihan K3. Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, mencegah kecelakaan dan cedera kerja. Selain itu, K3 juga mempunyai manfaat di antaranya adalah mengurangi probabilitas kecelakaan kerja/penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan defisiensi produktivitas kerja. Sasaran pada kegiatan ini adalah para pekerja yaitu bapak-bapak. Dengan dibersamai oleh pemateri dari PMI Kabupaten Purworejo, kegiatan sosialisasi dan pelatihan K3 berjalan dengan lancar dan kondusif.
Program kerja yang terakhir adalah peningkatan nilai jual. Sasaran program ini ibu-ibu KWT Kenanga yang ada di Dusun Krajan Wetan. Hal ini dilakukan karena di dusun ini terdapat kegiatan KWT yang sudah mempunyai program produktif yang diarahkan oleh pihak P2L (Pekarangan Pangan Lesatari). Program P2L di dusun ini difokuskan pada pemanfaatan pekarangan dengan ditanami berbagai macam sayuran. Dari hasil tanaman tersebut, kemudian dijual ke masyarakat setempat. Tidak hanya itu, tim KWT juga menjual hasil taninya di Dinas Ketahanan Pangan Purworejo setiap hari Jumat pagi.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh tim KKN untuk memberikan inovasi berupa pelatihan pembuatan sayur cepat saji dan pengemasannya untuk meningkatkan nilai jual. Hal ini dilakukan karena mengingat para konsumen di DKPP yang mayoritas adalah wanita karir di mana mereka lebih mengutamakan efeisiensi waktu dalam memasak.
Semua program kerja utama dapat dilaksanakan dengan maksimal. Hal ini tidak terlepas dari bantuan pemerintah desa dan masyarakat yang berperan dalam mewujudkan program kerja yang telah dirancang. Ucapan terima kasih mengiringi akhir dari kegiatan KKN di Desa Sendangsari ini.